Waktu
kunjung ini dilaksanakan pada saat jam pelajaran berlangsung, tak heran banyak
para penjual yang kaget dengan kedatangan segerombolan siswa-siswi yang secara
tiba-tiba. Namun banyak penjual yang antusias dalam melayani para siswa
tersebut dengan cara menyodorkan diri untuk diwawancarai meskipun para siswa
tidak membeli dagangannya. Siswa sendiripun ikut antusias dalam membuat pertanyaan
dan menawar harga barang tersebut.
TERTIB: meskipun tanpa bimbingan dari guru secara langsung murid dapat memposisikan diri dan tertib. Mungkin karena biasa ya.... |
Dalam
pelaksanaanya siswa di beri tugas untuk mengidentifikasikan seluruh komponen
yang harus dipenuhi oleh pasar, mempraktekkan jual beli di pasar dan langsung
bertransaksi. Di kunjungan ini siswa di wajibkan untuk membeli barang atau
makanan. Seperti kata Pak Kustiyoko “nanti semunya harus beli ra-ketang permen”
begutulah kata-katanya. Namun sayangnya kunjungan ini tidak di ketahui banyak
guru sehingga para guru yang keluar pada saat itu meskipun dari madrasah ini
merasa kebingungan setelah bertemu
siswa-siswi ini. Bahkan sebelumnya rombongan yang saya ikuti ini di kira
sebagai anak pembolos. Namun setelah adanya penjelasan dari paraa siswa seluruh
masyarakat pasar dan guru dapat menerima penjelasan siswa tersebut.
Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi seluruh siswa karna kgiatan ini
sekaligus dapat mengenal budayanya dan tidak hanya mengenal pasar swalayan,
yang menghilangkan budaya asli jawa . dipasar tradisonal siswa dapt mengenali
makanan dan jajanan pasar yang tidak di
temui di pasar swalayan yang berada di sekitarnya lingkungannya. Dan seluruh
siswa di ajak untuk bersepeda kembali karna dalam kesehariannya siswa berangkat
ke sekolah mengendarai sepeda motor. (DSB)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar